Selasa, 27 Agustus 2013

Buah - buahan


  1.     Mangga
  2.     Mangga Merah
  3.     Mangga Kuning
  4.     Mangga Apel
  5.     Mangga Manalagi
  6.     Melon
  7.     Manggis
  8.     Mente
  9.     Mente Kuning
  10.     Mente Merah
  11.     Pisang
  12.     Pisang Kuning
  13.     Pepaya
  14.     Pepaya Kuning
  15.     Durian
  16.     Durian Merah
  17. *  Daun Seledri 
  18. *  Daun Bawang
  19.     Delima
  20.     Anggur
  21.     Anggur Hijau
  22.     Anggur Merah
  23.     Anggur Hitam
  24.     Anggur Ungu
  25.     Alpukat
  26.     Alpukat Merah
  27. *  Asam
  28.     Jeruk 
  29.     Jeruk Kuning
  30. Jeruk nipis
  31. *  Jahe
  32. Jamur
  33. Jagung 
  34. *  Laos 
  35. Labu
  36.     Strawberry
  37.     Strawberry Merah
  38.     Strawberry Putih
  39.     Salak
  40.     Singkong
  41. *  Selada
  42.     Semangka
  43.     Semangka Kuning
  44.     Rambutan
  45. *  Timun
  46.     Timun Suri
  47. Tauge
  48. Tomat
  49. *  Cabe
  50. Cabe Rawit
  51.     Ciwi
  52.     Coklat
  53.     Nanas
  54.     Nangksa
  55.     Kelapa
  56.     Kelapa Hijau
  57.     Kelapa Kuning
  58.     Kurma
  59.     Kurma Merah
  60.     Kurma Kuning
  61.     Kurma Hitam
  62. *  Kentang
  63. *  Kedelai
  64. *  Ketumbar
  65.     Kacang
  66.     Kacang Polong
  67.     Kacang Merah
  68. *  Kunyit
  69. *  Kubis
  70. *  Kol Kembang
  71.     Naga
  72.     Naga Putih
  73.     Naga Merah
  74.     Naga Kuning
  75.     Naga Ungu
  76. *  Bawang Merah
  77. *  Bawang Putih
  78. *  Bunga Matahari
  79. *  Bayam
  80. *  Buncis
  81.     Belimbing
  82. *  Wortel
  83. *  Lobak Cina      

Senin, 26 Agustus 2013

Surga vs Neraka api !!!

Allah yang hidup kuat :D Senyum baik...
Bebas masih ada orang agama lain ...
Orang otak pikir takut neraka api atau surga mungkin... 
Hati-hati !!! coba... 
Contoh:

A) Astaga Sekarang coba kamu sholat malas terus sudah neraka api ya 
                   atau ?
B) Wooow Allah islam sholat yang bagus kamu saya agama islam sholat terus habis sudah masuk surga ya benar

*(B)* ya benar....

Tahun lama ya bagus keras kuat tua ya...
ya ya ya .... betul ya aku tau :D...     

Cerita-cerita kerja bagus ya tadi aku dulu...ya haha !!! : 
Saya punya tidak ya aku maaf ya aku pacar dicari dulu ya aku kerja dulu ya jadi aku deh ya aku uang gak ada ya aku mau kuliah gak ya aku takut kuliah ya aku sulit ya berhasil ya benar ya tadi kamu aku bebas ya oh ya kalau uang gak ada jadi kasih uang kaya kamu saya ya  

gak apa ya mau cuek menulis di balik mungkin...!!!
Dilarang sibuk gak boleh ya berish saja ! ya...
 tulis dibalik cepat atau tulis bersih ya...
Terima kasih bersama-sama ya...

Part 1  habis sudah ya lama masih part ?...
ya bisa lagi nanti,...bentar...lanjutkan



Minggu, 25 Agustus 2013

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ir. Soekarno membacakan teks Naskah "Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia" yang sudah diketik oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.

Latar belakang


Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
 
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[2] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana terbakar gelora kepahlawanannya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran. Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, mereka bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Tadashi Maeda dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokyo dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "transfer of power". Bung Hatta, Subardjo, B.M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.
Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.[3] Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56[4] (sekarang Jl. Proklamasi no. 1).

Naskah baru setelah mengalami perubahan

Teks Naskah "Proklamasi Otentik" yang ditempatkan di Monumen Nasional (Monas).
Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut :
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. 
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan 
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 
Atas nama bangsa Indonesia. 
Soekarno/Hatta.

Isi Teks Proklamasi

Teks Naskah "Proklamasi Klad" yang ditempatkan di Monumen Nasional (Monas).

Naskah Proklamasi Klad

Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, yang isinya adalah sebagai berikut :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. 
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan 
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 - 8 - '05 
Wakil2 bangsa Indonesia.

Peringatan Detik-detik Proklamasi

Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka dipimpin oleh Presiden RI selaku Inspektur Upacara. Peringatan ini biasanya disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun televisi. Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene, pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah Proklamasi, dll. Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih.

Lomba-lomba tradisional

Perlombaan yang seringkali menghiasi dan meramaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan di kampung-kampung/ pedesaan diikuti oleh warga setempat dan dikoordinir oleh pengurus kampung/ pemuda desa

Peringatan 17 Agustus 1945

Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih pada setiap perayaan 17 Agustus.
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing.

The o.a.x.

19 November 2012 pukul 17:22
saya juga sehat dan manusia kuat umur hidup ya
mata lihat tdk sosok ya bisa rahasia ada atas sembunyi dini the o.a.x ya
kalau tangkap palsu ! Ya bisa seluruh lain tdk atau ya bisa rahasia ???
Mungkin gelap ada atas kabur dini nama the o.a.x. Jujur ya sembunyi lain .
Ya biasa keras bisa rahasia tdk tahu ya benar ya diam kau !!! Kalau harus kita membuat the o.a.x.
Ya jadi bisa pulang sembunyi keras gelap rahasia ya atas kabur jauh 9999999999999999999999999
999999999999999999999999999999999999999999999999999999 kilometer !!! Jujur ya keras bagus
biasa ya terima kasih ya kau diam ya !!! Bebas kau ya sama aneh kamu !!!

THE OERAMMUMRIALEKXI.AMAKARWEKLARI.XAMUROHRIZIMA

9 September 2012 pukul 18:28
latih the oax rahasia sembunyi masuk simpan*** MAX*** biasa ya
contoh tahun baru keras bisa diri kau...?
oke...
ada apa itu oh film ya biasa keras kau...
SEKARANG THN 2009 BARU ADA SATU ( THE O.A.X. PART 3 )+ PART 1
SEKARANG THN 2010 BARU ADA DUA ( THE O.A.X. PART 3 )+ PART 2
SEKARANG THN 2011 BARU ADA TIGA ( THE O.A.X. PART 3 )+ PART 3
SEKARANG THN 2012 BARU ADA EMPAT ( THE O.A.X. PART 3 )+ PART 4
SEKARANG THN 2013 BARU ADA LIMA ( THE O.A.X. PART 4 )+ PART 5
JADI SELESAI MAX ( KUAT KERAS ) BARU ADA BAWAH PART 5...
SEKARANG THN 2014 BARU ADA ENAM ( THE O.A.X. PART 5 )+ ( PART 6 DAN CARI MASIH SELURUH LAIN+ X+X+X+ ) KERAS YA...
                       THE END,.... +++((( the Oerammumrialekxi.Amakarweklari.Xamurohrizima. )))+++
BISA FILM SEMBUNYI RAHASIA KUAT JAUH SIMPAN...!!! BERBAHAYA...!!! ADA SETAN SAMA THE O.A.X. YA DAN SABAR DIAM YA THE O.A.X + EMAS-GOLD TRILYUN + = 999 RIBU RUPIAH MAX...
Kopassus baret merah yang hidup benar
 Baret Merah itu...

Baret Merah yang gagah itu bisa didapatkan melalui tiga jenis 
proses yang berbeda:
o Baret Merah—kehormatan: diberikan pada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa memajukan Kopassus, sehingga mereka layak mendapatkan 'baret merah' dan 'kualifikasi komando' 
o baret Merah—Uji    Terampil    Perseorangan    (UTP):    didapatkan setelah lulus melaksanakan Uji  Terampil perseorangan (UTP), misalnya para Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Kopassus dan perwira dari kecabangan non tempur yang harus berdinas di Kopassus. 'Baret merah' itu dikenakan, tanpa kualifikasi Komando.
o Baret Merah—Pendidikan Komando: ini adalah baret merah yang didapatkan setelah lulus dari pendidikan  Komando. Prajurit  yang menyandang baret merah otomatis mengemban amanat Komando pada setiap penugasannya.